Sabtu, 21 Desember 2013

ALL ABOUT MOTIVATION

Hai teman teman sebangsa setanah air tercinta,dalam pembahasan kali ini saya akan membahas tentang motivasi.Sebagai pemburu kata-kata dan buku buku motivasi dari para motivator,pembahasan ini adalah yang paling saya favoritkan.Di indonesia sudah banyak motivator ternama seperti mario teguh,andrie wongso,bung chandra,dan lain lain.Di mancanegara juga sudah banyak motivator hebat seperti jack canfield ( penulis buku chicken soup ),daniel wong,dan lain lain.saya tidak akan membahas tentang para motivator di atas.Disini saya akan meceritakan tentang cerita yang mudah mudahan dapat memotivasi teman-teman yang membaca blog ini.check this out...




Apa itu motivasi ?
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.[2] Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Sumber : wikikedia bahasa indonesia



Cerita 1
Jangkrik dan Burung

Alkisah, seekor jangkrik muda keluar dari liang rumahnya di tengah hutan. Ia mendengar nyanyian yang merdu. Maka ia pun segera mencari sumber suara tersebut. Lalu dilihatnya seekor burung sedang berkicau di atas dahan pohon.

Jangkrik muda pun bertanya, “Hai, engkau siapa? Mengapa bisa menyanyi demikian merdu?”

Si burung menjawab, “Hai juga. Aku Nuri. Aku tidak tahu mengapa bisa menyanyi merdu. Tapi yang pasti, sejak kecil aku memang sudah seperti ini.”

Saat itu, dari kejauhan terdengar kembali suara nyanyian lain yang jauh lebih merdu. Jangkrik muda pun melompat-lompat menuju suara nyanyian. Tak lama, ia bertemu dengan seekor burung yang juga sedang berkicau di dahan pohon lain.

Jangkrik muda pun bertanya, “Hai, siapa namamu? Nyanyianmu lebih merdu dari si Nuri.”

“Aku Kutilang. Sejak kecil aku memang sudah banyak mengenal lagu dan belajar menyanyikannya dengan suara kicauanku.”

Namun, mendadak terdengar irama seperti seruling yang mengalun teratur. Jangkrik muda pun dengan antusias menuju ke arah suara tersebut. Sampai di situ, dia bertemu seekor jangkrik dewasa yang sedang mengerik. Katanya heran, ”Rupamu sama seperti aku! Tapi mengapa suaraku tidak bisa sepertimu?”

Jangkrik dewasa menjawab, “Kita memang sama-sama jangkrik, jadi kamu pun bisa seperti aku. Kalau mau, aku ajari.”

Jangkrik kecil pun dengan semangat mulai belajar menyanyi. Tetapi, setelah dicoba terus-menerus, suaranya tidak bisa keluar dengan nyaring. Setelah beberapa hari, jangkrik kecil mendatangi jangkrik dewasa sambil mengeluh. “Aku sudah berusaha mati-matian, tapi tetap saja belum bisa menyanyikan lagu yang indah. Aku bosan!”

Dengan sabar, jangkrik dewasa pun menjawab, “Aku sudah berlatih setiap hari terus menerus selama berbulan-bulan. Kamu baru belajar beberapa hari, mana mungkin suaramu bisa sama sepertiku? Jika kamu ingin bernyanyi lebih nyaring dari suaraku, jangan berhenti mencoba dan berlatih. Setelah pita suaramu terlatih dengan baik, maka suatu hari nanti nyanyianmu pasti akan lebih nyaring dariku.”

Mendengar jawaban tersebut, jangkrik kecil pun tersadar. Maka, saat hari sudah gelap, si jangkrik pun kembali berlatih. Bahkan, saat manusia sudah terlelap di alam mimpi, jangkrik muda makin giat berlatih menyanyi. Dan akhirnya, suatu hari terdengarlah nyanyian nyaring si jangkrik muda, kriiik-kriiik-kriiik.

  Blogger yang Bijaksana..

Ada banyak kesuksesan yang sering kita lihat dari orang lain. Tentu, adalah hal yang wajar jika kemudian kita mendambakan sukses yang sama. Namun, seringkali kita ingin mendapatkan sesuatu dengan cara serba cepat. Ada rintangan dan halangan sedikit saja, akan membuat kita lemah tak berdaya.

Pahami:bahwa hukum kesuksesan paling sederhana sebenarnya adalah mau berjuang sepenuh hati dengan penuh keuletan dan siap belajar dari masalah yang mendera. Ingat, semua perlu diperjuangkan, semua butuh pengorbanan, dan tak ada sukses yang diraih tanpa melalui proses kerja nyata.

Mari, terus berjuang, berkarya, dan berusaha. Jadikan setiap masa dan periode perjuangan sebagai pembelajaran untuk mencapai sukses yang sebenarnya.



Cerita 2
Dua Kantong yang Berbeda

Ada kiat bagus, dari seseorang yang sangat menikmati kebahagiaan dan ketenangan di dalam hidupnya.

Orang tersebut mempunyai dua kantong. Pada kantong yang satu terdapat lubang di bawahnya, tetapi pada kantong yang lainnya tidak terdapat lubang.

Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti kata-kata makian, sindiran, gosip, dan kata-kata kotor, ditulisnya di sebuah kertas, digulung kecil, kemudian dimasukkannya ke dalam kantong yang berlubang. Tetapi semua yang indah, semua yang benar, semua yang menyukakan hati dan bermanfaat, ditulisnya di sebuah kertas kemudian dimasukkannya ke dalam kantong yang tidak ada lubangnya.

Pada malam hari, ia mengeluarkan semua yang ada di dalam saku yang tidak berlubang, membacanya, dan menikmati hal-hal indah yang sudah diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian ia merogoh kantong yang ada lubangnya, tetapi ia tidak menemukan sesuatu. Maka iapun tertawa dan tetap bersukacita karena kantong tersebut tidak ada sesuatu yang dapat merusak hati dan jiwanya.

***

Itulah yang seharusnya kita lakukan. Menyimpan semua yang baik di kantong yang tidak berlubang, sehingga tidak satupun yang baik yang hilang dari hidup kita. Sebaliknya simpanlah semua yang buruk di kantong yang berlubang. Maka yang buruk itu akan "jatuh" dan tidak dapat kita ingat lagi.

Namun sayang sekali, masih banyak di antara kita yang melakukan dengan terbalik. Menyimpan semua yang baik di kantong yang berlubang, dan apa yang tidak baik di kantong yang tidak berlubang. Memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan hati, hanya akan membuat kita tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup. Jiwa menjadi tertekan dan tidak ada gairah dalam menjalani kehidupan ini.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat bahkan menyatakan bahwa sikap hati yang tidak benar seperti sakit hati, iri hati, dendam, dan kemarahan merupakan penyebab kematian yang cukup serius. Oleh karena itu, janganlah menyimpan apa yang tidak baik di dalam hidup kita!

By Andrie Wongso
 
Cerita 3
Pasir dan Mutiara

Ada seorang anak muda yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di sebuah perguruan tinggi. Tanpa pengalaman, berbekal ijazah dan impian yang besar, dia mulai menapakkan langkah, mencoba terjun ke masyarakat dengan mencari pekerjaan. Dia mengirim banyak surat lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Sayang, harapannya tak sesuai kenyataan. Penolakan demi penolakan justru diterimanya. Tapi, saat diterima pun, ternyata pekerjaan yang didapat tidak sesuai dengan kemampuan dan kemauannya.

Saat dia pindah ke perusahaan lain, dan kemudian berpindah lagi, keadaan pun tidak jauh berbeda. Kekecewaannya berulang lagi. Ia merasa kecewa pada perusahaan, kecewa pada diri sendiri, dan kecewa pada penerimaan orang lain terhadap dirinya yang tidak sesuai dengan harapannya. Semua itu menyebabkan dia semakin hari merasa semakin stres, dan akhirnya berniat mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri.

Untuk mewujudkan niatnya, dia memilih lautan sebagai tempat untuk bunuh diri. Setibanya di tepi laut yang berombak besar, segera niatnya dilaksanakan. Dia pun berlari mengejar ombak dan melemparkan dirinya ke dalam gelombang air pasang yang siap menelan tubuhnya. Tetapi usahanya gagal! Beberapa kali ia mencoba, juga gagal lagi.

Saat itu, ada pria setengah baya yang kebetulan melihat ulah si pemuda dan segera menghampirinya. Orang itu lantas bertanya kepadanya, "Hei anak muda, kenapa engkau mau mengakhiri hidupmu dengan jalan pintas seperti ini?"

Dengan muka sedih dan kepala tertunduk, si pemuda menjawab, "Hidupku sungguh tidak berarti. Aku gagal! Aku kecewa pada perusahaan tempatku bekerja. Aku kecewa pada diriku sendiri. Aku juga kecewa pada masyarakat yang meremehkan dan memandang rendah diriku. Untuk apa lagi aku hidup seperti ini?"

"Anak muda, caramu berpikir itu salah! Pantas kamu mengambil jalan pintas seperti ini. Lihatlah ini," bapak itu berkata sambil tangannya mengambil sejumput pasir dan kemudian melemparkan ke depan. Pasir itu pun segera terserak bersama pasir yang lain. Setelah itu, dia berkata, "Pungutlah pasir yang saya lempar tadi."

"Ah, mana mungkin pasir itu bisa saya pungut lagi," jawab si pemuda keheranan, tak tahu apa maksud bapak itu menyuruhnya seperti itu.

Melihat pemuda itu tampak tak mengerti maksud perintahnya, bapak itu kemudian ganti mengambil suatu benda dari kantong sakunya dan berkata, "Sekarang, pungutlah mutiara ini." Paman itu lantas melemparkannya mutiara dari kantongnya, sama seperti pasir tadi. Dengan segera dipungutlah mutiara itu oleh si pemuda. Mudah sekali!

"Nah anak muda, dirimu saat ini, sama seperti butir pasir di pantai, tidak berbeda dengan pasir-pasir yang lainnya. Kalau kamu ingin diakui keberadaanmu dan memperoleh perhargaan dari orang lain, maka jadilah seperti mutiara ini. Tetapi, untuk bisa menjadi mutiara, perlu waktu dan perjuangan yang tidak ringan. Maka, berhentilah mengeluh dan menyalahkan orang lain. Belajar dan poleslah diri dengan sungguh-sungguh dan jadilah mutiara di kemudian hari."

Si pemuda spontan menjabat erat tangan bapak itu, "Terima kasih Pak, saya memang salah. Sekarang saya sadar dan mengerti. Saya berjanji akan berubah dan memoles diri dengan keras untuk menjadi mutiara sejati." Maka, si pemuda segera bergegas, ingin memulai harinya yang baru dengan semangat untuk jadi mutiara yang berharga.

Pembaca yang bijaksana,

Saat kita sadar dan mengerti bahwa meraih kesuksesan itu membutuhkan proses dan perjuangan, maka mentalitas kita akan semakin kuat. Dengan keberanian, ketekunan, dan keuletan, kita siap menghadapi setiap rintangan yang muncul, untuk meraih kesuksesan dan kehidupan yang jauh lebih bernilai.

Mutiara yang indah lahir dari proses alam yang cukup lama. Demikian juga diri kita. Untuk menjadi orang yang dihargai, disegani, dan dihormati, juga perlu pengorbanan dan proses yang berliku dan memakan waktu lama. Tapi, dengan satu tujuan yang pasti, kerja keras, tekad baja, kita akan benar-benar menjadi mutiara yang berharga bagi diri sendiri dan orang lain.

Tidak ada sukses tanpa perjuangan. Tidak ada keberhasilan tanpa diiringi peluh keringat dan kerja keras. Maju terus dan poles diri dengan semangat pantang menyerah! Raih kesuksesan dengan langkah pasti!

By Andrie Wongso
 
sumber : wikipedia bahasa indonesia
              facebook by bengkel cinta group
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar